Selamat Datang di Blog ini. Semoga anda dapat menikmati informasi yang ada di dalamnya dan bermanfaat bagi anda
:: Latihan Pembuatan Dragbar ::

            Senin lalu, tepatnya tanggal 16 Januari 2012 latihan rutin PMR dilaksanakan seperti biasa. Materi latihan sore itu adalah pembuatan tandu darurat alias dragbar ! Well, walaupun cuaca nggak terlalu mendukung (baca = hujan), adik-adik anggota PMR masih tetep semangat aja tuh ngikutin latihan kali ini. 

            Kak Adit dan kawan-kawan sempet nunjukin cara bikin dragbar dari dua batang bambu panjang, dua bambu pendek dan tali. Dan nggak butuh waktu lama adik-adik yang hadir sore itu udah bisa bikin dragbar sendiri dengan bambu yang mereka bawa dari rumah. Latihan berjalan cukup seru walaupun hasil akhirnya belum sempurna.

            Latihan sore itu diakhiri dengan tos bersama di halaman sekolah seperti biasa.
            PMR Wira 271 ? IAC !!
:: 7 Prinsip Dasar Palang Merah & Tri Bakti PMR ::


7 prinsip dasar palangmerah internasional dan bulan sabit merah internasional :

Kemanusiaan
Gerakan Palang Merah dan Bulan sabit Merah Internasional didirikan berdasarkan keinginan memberi pertolongan tanpa membedakan korban yang terluka di dalam pertempuran, mencegah dan mengatasi penderitaan sesama manusia. Palang Merah menumbuhkan saling pengertian, persahabatan, kerjasama dan perdamaian abadi bagi sesama manusia.
Kesamaan
Gerakan ini tidak membuat perbedaan atas dasar kebangsaan, kesukuan, agama atau pandangan politik. Tujuannya semata-mata mengurangi penderitaan manusia sesuai dengan kebutuhannya dan medahulukan keadaan yang paling parah.
Kenetralan
Agar senantiasa mendapat kepercayaan dari semua pihak, gerakan ini tidak boleh memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, kesukuan, agama atau ideologi.
Kemandirian
Gerakan ini bersifat mandiri. Perhimpunan nasional disamping membantu Pemerintahnya dalam bidang kemanusiaan, juga harus mentaati peraturan negaranya, harus selalu menjaga otonominya sehingga dapat bertindak sejalan dengan prinsip-prinsip gerakan ini.
Kesukarelaan
Gerakan ini adalah gerakan pemberi bantuan sukarela, yang tidak didasari oleh keinginan untuk mencari keuntungan apa pun.
Kesatuan
Di dalam suatu negara hanya ada satu perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yang terbuka untuk semua orang dan melaksanakan tugas kemanusiaan di seluruh wilayah.
Kesemestaan
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional adalah bersifat semesta. Setiap Perhimpunan Nasional mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama dalam menolong sesama manusia. 
Tri Bakti PMR :
Palang Merah Remaja adalah merupaka sebuah wadah pembinaan generasi muda yang nantinya dipersiapkan menjadi kader-kader/ tenaga sukarela yang memiliki keterampilan dibidang kepalang merahan dan menjadi kader Palang Merah Indonesia.


Keterampilan yang harus dimilili oleh anggota PMR meliputi keterampilan pertolongan pertama pada kecelakaan, keterampilan membuat tandu darurat,keterampilan dalam perawatan keluarga, ketrampilan dapur umum dan keterampilan dalam menghadapi bencana.


Setiap anggota PMR harus mengamalkan TRI BAKTI PMR dalam melaksanakan tugasnya dan tanpa membeda-bedakan suku, agama dan RAS.


1. Berbakti pada masyarakat
  1. Dapat menyanyikan lagu Mars PMI dan Bakti Remaja
  2. Dapat membuat bagan struktur organisasi PMR
  3. Tahu alamat PMI Cabang dan PMI Daerahnya
  4. Tahu susunan pengurus PMI Cabang
  5. Tahu kegiatan dan tanda pengenal PMR
  6. Tahu tempat puskesmas, rumah sakit, bidan, dan dokter dilingkungannya
  7. Tahu cara menghubungi tenaga kesehatan dilingkungannya
  8. Menengok teman yang sakit
  9. Membantu orang tua menyelesaikan pekerjaan rumah
  10. Tahu alamat rumah sendiri
  11. Tahu Cara menjaga kebersihan lingkungan
  12. Pernah ikut gotong royong membersihkan tempat ibadah, sekolah, rumah sakit, puskesmas dan lingkungan tempat tinggalnya
  13. Melaksanakan kunjungan sosial, a.I. ke runah sakit, panti jompo, panti asuhan
  14. Pernah menyumbang tenaga/meteri kepada korban bencana
  15. Melaksanakan kegiatan bakti masyarakat, misal sosialisasi pencegahan penyakit/bencana dilingkungan sekolah dan keluarga
  16. Melaksanakn lomba lingkungan sekolah sehat




2. Mempertinggi keterampilan dan memelihara kebersihan dan kesehatan
  1. Dapat menjaga kebersihan dan kesehatan diri dan keluarga, serta kerindangan
    lingkungan
  2. Mengenal obat-obatan ringan dan manfaatnya
  3. Dapat melakukan pertolongan pertama kepada teman sebayanya
  4. Dapat melakukan perawatan keluarga dirumah
  5. Mengikuti kegiatan kesehatan remaja
  6. Dapat melakukan kesiapsiagaan bencana untuk dirinya sendiri dan keluarga
  7. Melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan disekolah


3. Mempererat persahabatan nasional dan internasional
  1. Menjalin persahabatan dengan anggota PMR dari PMI Cabang, atau organisasi remaja lain :
  • Saling berkunjung untuk latihan bersama
  • Saling berkirim surat atau album persahabatan
  • Berkirim hasil kerajinan daerah, informasi pariwisata
:: PMR Wira 271, Borong Piala on Jumbara XI ::


              Tanggal 16-19 September 2011 lalu, PMI Pacitan mengadakan satu event yang bisa dianggap sebagai event wajib PMR. Yap, it was Jumbara or Jumpa Bhakti Gembira. Event ini mempertemukan organisasi PMR se-Kabupaten Pacitan, baik tingkat SD, SMP, maupun SMA. Jumbara kali ini adalah penyelenggaraan yang kesebelas kalinya lho !
 
            PMR Wira 271 nggak ketinggalan dong, ikut meramaikan event yang dilangsungkan di Bumi Perkemahan Pancer Door selama 4 hari 3 malam ini. Masing-masing kontingen mengirimkan 20 peserta plus 5 penggembira alias tim hore, hehehe. Kontingen Wira 271 terdiri atas Rantika, Gandis, Satriya, Yenny, Astrie, Guntar, Ridha, Asung, Adit, Diego, Awis, Charisma, Brillyan, Mutia, Diyas, Amala, Dzulhanif, Elna, Suci, dan Ratih. Dengan 5 anggota tim hore yaitu Yogi, Annisa, Lulus, Danar, dan Ahmad Nur.

            Dalam event ini banyak banget lomba-lomba yang dilaksanakan. Misalnya lomba mading, drama, paduan suara, travelling kepalangmerahan, outbound, dan lain-lain. Kegiatannya padat banget, tapi kayanya hampir semua peserta nggak ada yang ngerasa capek karena kegiatannya seru-seru.

            Di sana atmosfer persaingan nggak terlalu terasa. Malah kita nambah temen baru lewat acara kunjungan ke tenda kontingen lain. Yap, selain buat nunjukin keeksisan organisasi kita, Jumbara juga bisa jadi sarana buat memperluas pergaulan lho. 

            Dan saat upacara penutupan, di mana hasil-hasil kejuaraan diumumkan, PMR Wira 271 nyaris menyapu bersih seluruh penghargaan. Hampir di setiap lomba pasti Wira 271 nongol jadi juara. Dan lebih seneng lagi waktu diumumkan bahwa Wira 271 meraih Juara Umum Jumbara XI. Beberapa dari kita langsung nangis saking terharu. 

            Dan sebagai bentuk ungkapan kegembiraan dan syukur, setelah mengemasi barang-barang dan membongkar tenda, kontingen Wira 271 pulang kembali ke sekolah berjalan kaki sambil mengarak piala-piala kejuaraan yang bejibun jumlahnya. Rasanya bangga bisa menjadi bagian dari kemeriahan Jumbara XI sekaligus mempersembahkan prestasi buat sekolah tercinta !
:: Tips Cara Menolong Orang Pingsan Tidak Sadarkan Diri ::

Arti Definisi / Pengertian Pingsan :

Pingsan adalah suatu keadaan tidak sadarkan diri seperti orang tidur pada seseorang akibat sakit, kecelakaan, kekurangan oksigen, kekurangan darah, keracunan, terkejut/kaget, lapar/haus, kondisi fisik lemah, dan lain sebagainya.


Pada umumnya orang yang jatuh pingsan pada muka / wajah akan terlihat pucat pasih. Orang yang pingsan butuh oksigen dan tempat teduh terlindung dari terik sinar matahari. Oleh sebab itu amankan penderita pingsan ke tempat yang teduh dan tidak kerumuni orang banyak yang menonton saja.

Petunjuk teknis menghadapi dan membantu orang yang pingsan by organisasi.org :

- Untuk mengembalikan kesadaran orang yang mengalami kepingsanan dapat menggunakan bau-bauan yang menyengat dan merangsang seperti minyak wangi, minyak nyong-nyong, anomiak, durian dan lain-lain.

- Jika wajah orang pingsan itu pucat fasih maka sebaiknya buat badannya lebih tinggi dari kepala dengan disanggah sesuatu agar darah dapat mengalir ke kepala korban pingsan tersebut.

- Jika muka orang yang pingsan itu merah maka sanggah kepalanya dengan bantal atau sesuatu agar darah di kepalanya bisa mengalir ke tubuhnya secara normal.

- Apabila si korban pingsan tadi muntah, maka sebaiknya miringkan kepalanya agar untah orang itu bisa keluar dengan mudah sehingga jalur penapasan orang itu bisa lancar kembali.

- Bila pakaian atau aksesoris yang dipakai di tubuh terlalu ketat maka kita bisa mengendurkan agar darah dapat mudah mengalir dan korban mudah bernafas serta udara bisa menyegarkannya. Harap jangan ditelanjangi atau dilecehkan.

- Jika orang yang pingsan sudah siuman maka bisa diberi minum seperti kopi atau teh hangat. Jika orangnya diabetes jangan diberi gula dan jika orangnya masih belum kuat memegang gelas atau minum sendiri dengan tangannya harap jangan diberi dulu agar tidak tersedak.

- Apabila tidak sadar-sadar dan berangsur-angsur membaik / pulih maka sebaiknya hubungi ambulan atau dibawa ke pusat kesehatan terdekat seperti puskesmas, klinik, dokter, rumahsakit, dsb agar mendapatkan perawatan yang lebih baik.

- Perhatikan orang lain di sekitar korban, jangan sampai harta benda milik orang yang jatuh pingsan tersebut raib digondol maling / copet yang senang beraksi dikala orang lain sengsara. Perhatikan pula ornag lain yang membantu atau menonton korban, jangan sampai mereka kecopetan saat serius membantu korban atau asyik melihat kejadian.

sumber : http://organisasi.org/tips-cara-menolong-orang-pingsan-tidak-sadarkan-diri-p3k-pertolongan-pertama-pada-kecelakaan
:: PERTOLONGAN PERTAMA ::

PENGERTIAN :
Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cidera / kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar.
TUJUAN PERTOLONGAN PERTAMA :
1.             Menyelamatkan jiwa.
2.             Mencegah cacat.
3.             Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan.
DASAR
                KUHP pasal 531
          barang siapa menyaksikan sendiri ada orang di dalam keadaan bahaya maut, lalai memberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya sedang pertolongan itu dapat diberikannya…dihukum ….
                Permenkes No. 023/Birhub/1972
          PMI dapat menyelenggarakan PP, maupun pendidikan PP, serta dapat mendirikan pos pertolongan pertama.
PADA FASE PRA RUMAH SAKIT, NASIB KORBAN TERGANTUNG PADA 3 KECEPATAN :
1.             Kecepatan ditemukan korban.
2.             Kecepatan minta pertolongan.
3.             Kecepatan dan ketepatan pertolongan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN DAN KETEPATAN PERTOLONGAN :
1.             Faktor komunikasi
2.             Faktor ketrampilan penolong
3.             Faktor evakuasi korban
PENILAIAN
                Penilaian keadaan
                Penilaian dini
                Penilaian fisik
                Riwayat penderita
                Pemeriksaan berkala atau lanjut
                Pelaporan
LANGKAH-LANGKAH PENILAIAN DINI
1.             Kesan umum
          - Kasus trauma : kasus karena ruda   paksa
          - Kasus medis : kasus yang diderita tanpa riwayat ruda paksa.
2. Memeriksa respon
          - Awas : penderita sadar dan mengetahui keberadaanya
          - Suara : penderita bereaksi bila dipanggil/mendengar suara
          - Nyeri : penderita bereaksi terhadap rangsangan nyeri.
          - Tidak respon : penderita tidak bereaksi terhadap rangsangan
                                apapun.
3. Memastikan jalan napas terbuka dengan baik ( AIRWAY )
4. Menilai pernafasan (breathing)
5. Menilai sirkulasi dan menghentikan perdarahan berat.
6. Hubungi bantuan.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan yang meliputi seluruh tubuh penderita,yang dilakukan secara sistimatis dan berurutan.
Pemeriksaan fisik pada korban cidera, harus dicari adanya :
1.             Perubahan bentuk
2.             Luka terbuka
3.             Nyeri tekan
4.             Bengkak
BANTUAN HIDUP DASAR
Apabila menemukan penderita tidak sadar,tidak respon dan mengalami gangguan pernafasan,yang harus dilakukan adalah :
                Airway control (penguasaan jalan napas)
                Breathing support (bantuan pernapasan)
                Circulatory support (bantuan sirkulasi/ pijatan jantung dari luar dan menghentikan perdarahan.
PENDARAHAN
Jenis Pendarahan
1.             Pendarahan luar : akibat kerusakan dinding pembuluh darah disertai kerusakan kulit, yang memungkinkan darah keluar tubuh.
2.            Perdarahan dalam
Tanda-tanda perdarahan dalam :
a.              Cidera bagian luar tubuh
b.             Memar disertai nyeri
c.              Nyeri, bengkak,perubahan bentuk alat gerak
d.             Nyeri tekan/kekakuan dinding perut, dinding perut membesar
e.              Muntah darah
f.               Buang air besar berdarah
g.              Darah keluar dari hidung/telinga
h.             Batuk darah
i.                Buang air kecil bercampur darah
Berdasarkan pembuluh darah :
1.             Perdarahan Nadi (arteri) : darah keluar dari pembuluh nadi, menyembur sesuai dengan denyutan nadi, berwarna merah muda.
2.             Perdarahan balik (vena) : darah keluar dari pembuluh vena, mengalir, berwarna merah gelap.
3.             Perdarahan rambut (kapiler) : darah keluar dari pembuluh kapiler, merembes, berwarna merah terang/gelap.
Cara menghentikan perdarahan :
a.              Tekan langsung
b.             Elevasi (dilakukan bersamaan tekanan langsung)
c.              Titik tekan
SYOK
Terjadi akibat sistemperedarah darah (sisrkulasi) gagal mengirimkan darah yang mengandung oksigen/bahan nutrisi ke organ vital (terutama otak,jantung,paru)
                Penyebab
1.             Kegagalan jantung memompa darah
2.             Kehilangan darah dalam jumlah besar
3.             Pelebarah pembuluh darah yang luas
Tanda dan gejala :
                Nadi cepat
                Napas cepat dan dangkal
                Kulit pucat dan dingin
                Wajah pucat
                Mata (pupil dilatasi)
                Perubahan keadaan mental
                Mual mungkin disertai muntah
                Haus
                Lemah,pusing
                Tidak nyaman dan takut (gelisah)
:: CEDERA SISTEM OTOT RANGKA ::

Secara umum cedera otot-rangka dapat  berupa :
1.             Patah tulang
2.             Kepala sendi atau ujung tulang keluar dari sendi (cerai sendi/dislokasi)
3.             Otot atau sambungan otot teregang melebihi batas normal (terkilir/sprain)
4.             Robek atau putusnya jaringan ikat di sekitar sendi (terkilir sendi/strain)

1.             PATAH TULANG
-Pengertian :
Patah tulang adalah terputusnya jaringan tulang, baik seluruhnya atau hanya sebagian .
-Penyebab :
Semua gaya yang cukup kuat dapat menyebabkan  kerusakan pada sistem otot-rangka termasuk kerusakan jaringan lunak.
-Cedera dapat terjadi sebagai akibat :
a.              Gaya langsung
          Gaya langsung diterima bagian tubuh tertentu, dan cedera terjadi pada bagian mengalami kontak dengan gaya tersebut.
          Expl. Pengendara sepeda motor ditabrak dari samping, tungkai kanan langsung menerima gaya dari kecepatan kendaraan.
b.             Gaya tidak langsung
          Bagian tubuh tidak menerima gaya langsung, namun gaya diteruskan shngg bagian yang tidak mengalami gaya ikut rusak.
          Expl. Pengendara mobil yang mengalami kecelakaan, lutut penderita maju an menghantam panel depan.
c.              Gaya Putar
          Terjadi akibat upaya tubuh atau posisi anatomis demikian rupa sehingga pada saat benturan seolah terkunci, sehingga gaya langsung berubah menjadi momen putaran.
-Gejala dan tanda :
1.             Perubahan bentuk
          Gaya yang diterima tulang patah menyebabkan bagian tersebut berubah bentuk atau menyudut, beda dengan posisi anatomisnya.
2.             Nyeri dan kaku
          Penderita mengalami nyeri, pembengkaan dan perubahan bentuk pada sistem otot-rangka akan makin nyeri apabila bagian ini disentuh atau digerakkan.
3.             Terdengar suara berderik pada daerah yang patah.
          Bahasa kedokterannya krepitus, yang terjadi akibat pergesekan antara bagian ujung tulang yang patah.
4.             Pembengkakan
          Pada saat tulang patah jaringan lunaknya terobek maka akan terjadi pendarahan yang mengakibatkan pembangkakan.
5.             Memar
          Terjadi perubahan warna kulit menjadi biru tua, akibat cedera di bawah kulit . (berlangsung dalam beberapa jam/hari)
6.             Ujung tulang terlihat
7.             Sendi terkunci
          Biasanya terjadi dislokasi, sendi akan terkunci mungkin posisi normal maupun abnormal dibanding posisis anatomis. (cedera ini harus dibidai sesuai posisi awal ditemukan)
8.             Gangguan peredaran darah dan persyarafan.
9.             Periksalah gerakan, nadi dan sirkulasi bagian distal cedera baik sebelum maupun sesudah pembidaian. (mati rasa dan kelumpuhan sering terjadi pada bagian distal cedera akibat penekanan oleh tulang bahkan terputus)
-Jenis Patah Tulang :
1.             Patah Tulang tertutup
          Tidak ada luka, permukaan kulit tidak rusak / masih utuh, sehingga again tulang tidak berhubungan langsung dengan udara.
2.             Patah tulang terbuka
          Ada luka, permukaan kulit di atas / dekat dengan bagianyang patah rusak, sehingga bagian tulang berhubungan langsung dengan udara. Akan tetapi tulang yang patah tidak selalu terlihat atau menonjol keluar.
2.             CERAI SENDI/DISLOKASI
l   Pengertian :
          Keluarnya kepala sendi dari mangkok sendi atau keluarnya ujung tulang dari sendinya.
l   Penyebab :
          Karena sendi meregang melebihi batas normal, sehingga kedua ujung tulang menjadi terpisah, tidak pada tempatnya.
l   Gejala dan tanda :
          secara umum berupa gejala dan tanda patah tulang yang terbatas pada daerah sendi.
3.             TERKILIR/KESELEO
Ada 2 macam :
1.             Terkilir sendi ( sprain )
          Pengertian :
            Robeknya/putusnya jaringan ikat sekitar sendi karena sendi teregang melebihi batas normal.
          Penyebab :
            Terpeleset, gerakan yang salah.
          Gejala dan tanda :
l   Nyeri bengkak
l   Bengkak
l   Nyeri tekan
l   Warna kulit merah kebiruan.
2.             Terkilir otot ( strain ) 
          Pengertian :
            Robeknya jaringan otot pada bagian tendon (ekor otot),            karena teregang melebihi batas normal.
          Penyebab :
            Umumnya terjadi karena pembebanan secara tiba-tiba. Exp. Olah raga tanpa pemanasan yang benar.
          Gejala dan tanda :
l   Nyeri tajam dan mendadak pada daerah otot tertentu.
l   Nyeri menyebar keluar disertai kejang dan kaku.
Bengkak pada daerah yang cedera.

4.             PEMBIDAIAN
Tujuan pembidaian :
          Tujuan utama pembidaian adalah untuk mencegah terjadinya pergerakan anggota tubuh yang cedera. Pembidaian harus mencakup sendi dan tulang agar efektif.
Beberapa tujuan lain pembidaian :
1.             Mencegah pergerakan/pergeseran dari ujung tulang yang patah.
2.             Mengurangi terjadinya cedera baru di sekitar bagian tulang yang patah.
3.             Memberi istirahat pada bagian anggota yang patah.
4.             Mengurangi rasa nyeri.
5.             Mempercepat penyembuhan.
6.             Mengurangi perdarahan.
-Jenis-jenis bidai yang umum dipakai :
1.             Bidai Keras
          Umumnya terbuat dari benda yang keras misl; kayu,alumunium, karton, plastik, atau bahan lain yang keras. Exp : bidai kayu, bidai tiup, bidai wakum.
2.             Bidai yang dapat dibentuk
          Jenis ini dapat diubah menjadi berbagai bentuk dan kombinasi untuk disesuaikan dengan bentuk cedera.
3.             Bidai traksi
          Bidai berbentuk jadi dan bervariasi sesuai dengan pembuatnya, hanya digunakan oleh tenaga yang terlatih khususnya, umumnya digunakan pada patah tulang paha.
4.             Gendongan/Belat dan bebat
          Pembidaian dengan menggunakan pembalut, umumnya mitela.
5.             Bidai improvsasi
          Memanfaatkan bahan yang memungkinkan yang ada di sekitar.
-Pedoman Umum Pembidaian
Informasikan rencana tindakan kepada penderita.
2.       Paparkan bagian yang cedera dan atasi perdarahan jika ada.
3.       Bebaskan pakaian didaerah sendi yang akan dibidai dan buka perhiasan daerah yang patah/bagian distalnya.
4.       Nilai GGS pd bagian distal sblm membidai.
5.       Siapkan alat-alat.
6.       Jangan ubah posisi bagian yang cedera.
7.       Jangan memasukkan bagian/tulang yang patah.
8.             Pembidaian harus meliputi dua sendi tulang yang patah.
9.             Bila cedera terjadi pada sendi, bidai kedua tulang yang mengapit sendi
10.         Lapisi bidai dengan bahan yang lunak bila memungkinkan.
11.         Isi bagian tubuh yang kosong dengan bidai dngn pelapis.
12.         Ikatan tidak terlalu keras atau kendor.
13.         Ikatan cukup jumlahnya.
14.         Selesai, periksa GSS kembali.
-Pertolongan cedera sistem otot – rangka
1.             Lakukan penilaian dini.
l   Kenali dan atasi keadaanyang mengamcam jiwa.
l   Jangan terpancing oleh cedera yang terlihat berat.
l   Pasang bidai leher ( neck collar ) dan beri oksigen bila ada.
2.             Lakukan pemeriksaan fisik, ingat PLNB serta GSS pada cedera alat gerak sebelum dan sesudah pembidaian.
3.             Stabilkan bagian yang patah secara manual, pegang sisi atas dan bawah.
4.             Paparkan seluruh bagian yang diuga cedera.
5.             Atasi perdarahan dan rawat luka bila ada.
6.             Siapkan semua pertalatan danbahan untuk pembidaian.
7.             Lakukan pembidaian, ukur bidai, satukan dengan tubuh dan jangan terlalu kuat sehingga mengganggu peredaran darah.
8.             Kurangi rasa sakit dngn istirahatkan bagian cedera, kompres dengan es (khususnya pada patah tulang tertutup dapat dipertimbangkan)
9.             Baringkan penderita pada posisi yang nyaman.

  • My Time



    FOLLOWERS

    Powered By Blogger

    Bagaimana Kinerja PMR Wira 271 Pacitan menurut Anda?